DAIRI KEREN -- Masjid Besar Jami' Bintang merupakan satu di antara masjid bersejarah di Kabupaten Dairi.
Bangunan masjid yang terlihat sudah lebih modern ini, awalnya dibangun pada tahun 1910 ketika Indonesia masih mengalami masa penjajahan.
Menurut Nazir Masjid Besar Jami' Bintang, Kurniadi Bintang, material masjid ini pertama kali dibangun dengan material kayu. Masjid Besar Jami' Bintang berdiri atas prakarsa sejumlah tokoh agama bermarga Bintang di kawasan tersebut.
"Bangunan lama masjid ini dahulunya merupakan tempat pertama kali dilaksanakan Salat Jumat di Dairi," kata Kurniadi, Minggu (20/5/2018).
Kurniadi pun menceritakan awal lokasi masjid tersebut, berkaitan erat dengan masuknya agama Islam pertama kali di Kabupaten Dairi.
"Islam awalnya masuk ke Dairi di Desa Kuta Maha. Cuma karena saat itu masih masa penjajahan, masyarakat ketika itu tidak nyaman beribadah. Jadi mereka beralih ke Desa Bintang ini mendirikan masjid," ungkapnya.
Sama seperti masjid zaman dahulu, di halaman sekitar Masjid Besar Jami' Bintang ini terdapat beberapa pemakamam yang terletak disisi kiri luar masjid.
"Ya itu merupakan makam para tokoh agama di sini, di antaranya Tuan Iman Rapat Bintang (kakek) dan Tuan Iman Arkanuddin Bintang (ayah). Mereka ini lah dulunya imam masjid di sini semasa hidup," terangnya.
Kini imam masjid tersebut salah satunya dipercayakan kepada sang paman, yaitu Sultan Bintang.
Sementara itu, masjid yang terletak di Jalan Lae Pinang, Desa Bintang Mersada, Kecamatan Sidikalang ini telah mengalami empat kali renovasi.
Dan renovasi besar-besaran terjadi pada tahun 2009 lalu.
"Renovasi yang terakhir ini sebagian besar menggunakan dana masyarakat. Setiap minggu per kepala keluarga menyumbang Rp 10 ribu dan ada yang ngasih lebih. Makanya, bangunan yang sekarang ini baru selesai tahun 2016 sejak direnovasi tahun 2009 lalu," sebutnya. (sumber)
Bangunan masjid yang terlihat sudah lebih modern ini, awalnya dibangun pada tahun 1910 ketika Indonesia masih mengalami masa penjajahan.
Menurut Nazir Masjid Besar Jami' Bintang, Kurniadi Bintang, material masjid ini pertama kali dibangun dengan material kayu. Masjid Besar Jami' Bintang berdiri atas prakarsa sejumlah tokoh agama bermarga Bintang di kawasan tersebut.
"Bangunan lama masjid ini dahulunya merupakan tempat pertama kali dilaksanakan Salat Jumat di Dairi," kata Kurniadi, Minggu (20/5/2018).
Kurniadi pun menceritakan awal lokasi masjid tersebut, berkaitan erat dengan masuknya agama Islam pertama kali di Kabupaten Dairi.
"Islam awalnya masuk ke Dairi di Desa Kuta Maha. Cuma karena saat itu masih masa penjajahan, masyarakat ketika itu tidak nyaman beribadah. Jadi mereka beralih ke Desa Bintang ini mendirikan masjid," ungkapnya.
Sama seperti masjid zaman dahulu, di halaman sekitar Masjid Besar Jami' Bintang ini terdapat beberapa pemakamam yang terletak disisi kiri luar masjid.
"Ya itu merupakan makam para tokoh agama di sini, di antaranya Tuan Iman Rapat Bintang (kakek) dan Tuan Iman Arkanuddin Bintang (ayah). Mereka ini lah dulunya imam masjid di sini semasa hidup," terangnya.
Kini imam masjid tersebut salah satunya dipercayakan kepada sang paman, yaitu Sultan Bintang.
Sementara itu, masjid yang terletak di Jalan Lae Pinang, Desa Bintang Mersada, Kecamatan Sidikalang ini telah mengalami empat kali renovasi.
Dan renovasi besar-besaran terjadi pada tahun 2009 lalu.
"Renovasi yang terakhir ini sebagian besar menggunakan dana masyarakat. Setiap minggu per kepala keluarga menyumbang Rp 10 ribu dan ada yang ngasih lebih. Makanya, bangunan yang sekarang ini baru selesai tahun 2016 sejak direnovasi tahun 2009 lalu," sebutnya. (sumber)
0 komentar:
Posting Komentar